Kamis, 20 September 2012

kepala ruangan perawat (tutorial)


Pengertian perawat
      Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan suatu program pendidikan dasata perawatan , memenuhi sarat dan diberi wewenang oleh pemerintah untuk memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu dan penunh tanggungjawab, dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, perawat orang sakit dan rehabilitasi.

Pengertian perawat profesional
     perawat professional adalah seorang wanita atau pria yang mengenal dan mengerti kebutuhan dasar manusia yang sakit maupun yang sehat, dan mengetahui bagaimana kebutuhan ini dapat terpenuhi. Dia harus mengetahui pengetahuan keperawatan ilmiah berdasarkan pada perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan dia mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan perawatan seseorang atau masyarakaat.
Sumber: dasar-dasar ilmu keperawatan (bagian pendidikan keperawatan PK St. CAROLUS JAKARTA)

 Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain adalah sebagai berikut:
1)  Perawat memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan tenaga kesehatan lainnya,baik dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
2)   Perawat menyebar luaskan pengetahuan,keterampilan dan pengalamannya kepada sesama perawat,serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.
(etika keperawatan,Nila Ismani,SKM)


Kepala ruangan adalah orang yang berperan untuk :
-          -Menerima pasien baru
-         - Memimpin rapat
-          -Megevaluasi kinerja perawat.
-          -Menyediakan material
-          -Melakukan perencanaan dan pengawasan
-          -Melakukan pengarahan dan pengawasan.

Tanggung  jawab kepala ruangan
Secara garis besar, tanggungjawab kepala ruangan terbagi menjadi empat, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.
1.       Perencanaan
Tahap perencanaan:
-Menunjuk ketua tim bertugas diruangan masing-masing.
-Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
-Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
-Mengatur dan mengandalikan asuhan keperawatan.
2.       Pengorganisasian
Tahap pengorganisasian:
-Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
-Merumuskan tujuan metode penugasan.
-Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas.
-Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas, mengatur tenaga  yang ada setiap hari, dll.
3.       Pengarahan
Tahap pengarahan:
-Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
- Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan keterampilan dan sikap.
-Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
-Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melakukan tugasnya.
-Menigkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
4.       Pengawasan
Pengawasan terbagi menjadi 2 bagian yaitu:
a.       Melalui komunikasi
Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai askep yang diberikan kepada pasien.
b.      Melalui supervise
Supervise dapat dilakukan dengan cara
1.       pengawasan langsung melalu inspeksi, mengamati sendiri, atau melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki atau mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga.
2.       pengawasan tidak langsung melalui mengecek daftar hadir ketua tim, membaca, dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan.
3.       evaluasi yaitu mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana eperawatan yang telah disusun bersama ketua tim.
4.       audik keperawatan.

Manajemen keperawatan dengan pendekatan raktis oleh s. suarli- yanyan bahtiar

ini adalah mata kuliah saya waktu mencari sumber kata dan per kalimat dalam teks tutorial Universitas muhammadiyah semarang semester 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar