Sabtu, 08 September 2012

orang samin bojonegoro

     Terletak Dusun Jepang, salah satu dusun dari 9 dusun di Desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan memiliki luas 74, 733 hektar. Kecamatan Margomulyo Kabupaten Bojonegoro. Ajaran Samin yang disebarkan Samin suro sentiko (1859-1914)  adalah sebuah konsep penolakan terhadap budaya kolonial Belanda dan penolakan terhadap kapitalisme yang muncul pada masa penjajahan Belanda abad ke-19 di Indonesia. Sebagai gerakan yang cukup besar Saminisme tumbuh sebagai perjuangan melawan kesewenangan Belanda yang merampas tanah-tanah dan digunakan untuk perluasan hutan jati. samin yang berarti sami – sami amin (kebersamaan) yang dicerminkan dan dilandasi oleh kekuatan, kejujuran,
kebersamaan dan kesederhanaan.

Keunikan orang samin jaman Belanda dan awal kemerdekaan
  • Manusia hidup harus memahami kehidupannya sebab hidup adalah sama dengan roh dan hanya satu dibawa abadi     selamanya.Menurut orang Samin, roh orang yang meninggal tidaklah meninggal, namun hanya menanggalkan pakaiannya.
  • Bila berbicara harus bisa menjaga mulut, jujur dan saling menghormati. Berdagang bagi orang Samin dilarang karena dalam perdagangan ada unsur “ketidakjujuran”. Juga tidak boleh menerima sumbangan dalam bentuk uang.
  • Walaupun masa penjajahan Belanda dan Jepang telah berakhir, orang Samin tetap menilai pemerintah Indonesia saat itu tidak jujur. oleh karenanya, ketika menikah, mereka tidak mencatatkan dirinya baik di Kantor Urusan Agama/(KUA) atau di catatan sipil. jadi mereka bebas bertukar pasangan dengan lawan jenis ketika ada sensus dari pemerintah  banyak yang tidak hafal tahun kelahirannya
Secara umum, perilaku orang Samin/ ‘Sikep’ sangat jujur dan polos tetapi kritis.

Masyarakat Samin saat ini
Perubahan zaman juga berpengaruh terhadap tradisi masyarakat Samin. Mereka saat ini sudah menggunakan sepeda motor, traktor dan pupuk kimiawi dalam pertanian, serta menggunakan peralatan  rumah tangga dari plastik, aluminium dan lain-lain. dan ikut berpartisipasi dalam Pilkada

Sumber:
http://bedunduk.wordpress.com/2010/11/02/lebih-dekat-dengan-orang-samin-di-bojonegoro/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar