Cerita ini berdasarkan kisah nyata bertahun-tahun yg lalu di Eropa:
Di sebuah kota kecil, ada seorang gadis remaja yg sangat berbakat dalam menari balet. Berbagai piala & medali telah dimenangkannya di usianya yg masih belia. Ia bermimpi untuk menjadi seorang ballerina yg profesional, tapi belum ada kesempatan untuk menunjukkan bakat & talentanya.
Suatu hari, tersiar kabar bahwa seorang pelatih balet terkenal akan
menagadakan pertunjukan balet di kotanya. Si gadis kecil begitu antusias
untuk menyaksikan pertunjukan tersebut. Ia meminta ibunya untuk
menemaninya melihat pertunjukan itu, karena ia berencana untuk menemui
pelatih balet yg terkenal itu bila ada kesempatan.
Setelah pertunjukan selesai, ia menunggu untuk bertemu dengan si pelatih balet, tapi ia amat sangat sibuk sehingga gadis kecil itu hampir berputus asa. Ketika orang-orang sudah meninggalkan tempat pertunjukan tersebut, ia sendiri masih tetap duduk di tempatnya, dan ternyata ia melihat pelatih itu sedang berada di panggung karena ada properti yg tertinggal. Gadis itu berpikir betapa beruntungnya dia dan si gadis kecil tidak menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Ia menghampiri pelatih itu dan berkata, “Pak, maaf saya mengganggu. bolehkah sya meminta waktu bapak untuk menunjukkan kemampuan saya, aya ingin sekali bapak melihat tarian balet saya”. Awalnya si pelatih enggan memenuhi permintaan si gadis karena ia amat sibuk, tapi melihat kesungguhan gadis kecil itu ia akhirnya mengiyakan. “Baiklah, saya akan beri kamu waktu 10 menit”, “baik, terima kasih pak”, seru gadis kecil itu dengan semangat.
Setelah itu, gadis itu naik ke panggung dan pelatih itu duduk di
bangku penonton untuk melihat kemampuan gadis kecil itu. Si gadis kecil
begitu bersemangat, ia menari dengan begitu indahnya sambil melihat si
pelatih dengan harapan karirnya dilambungkan olehnya. Di menit pertama
pelatih itu hanya terdiam. Menit kedua pelatih itu mulai tersenyum. Di
menit ketiga ia memperhatikan gadis itu dengan sungguh-sungguh sehingga
gadis itu menjadi tambah bersemangat dalam menari. Menit keempat,pelatih
itu benar-benar memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Tapi di menit
kelima dia terdiam dan semenit setelah itu tiba-tiba ia bangkit dari
kursinya dan meninggalkan tempat itu dan tidak kembali lagi.
Sewaktu melihat pelatih itu pergi begitu saja, si gadis kecil merasa
amat sedih. Ia merasa mungkin pelatih itu berpikir ia tidak memiliki
bakat yg membuatnya bisa menjadi ballerina terkenal, mungkin ia hanya
“sekedar” menonton tarian balet amatir yg jelek dan ia sudah
membuang-buang waktu untuk menontonnya. Ia bersembunyi di dalam toilet
sambil menangis tersedu-sedu karena apa yg diharapkannya telah hilang
begitu saja. Ia pulang ke rumahnya, ia buang semua piala & medali yg
dimenangkannya, ia gunting semua baju dan sepatu baletnya, ia hancurkan
semuanya dan ia buang “MIMPI” nya jauh-jauh dari kehidupannya.
Beberapa tahun kemudian, gadis itu berubah menjadi seorang wanita
dewasa. Ia hanya bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah restoran
kecil di kota itu. Ia menikah dan mempunyai dua orang anak perempuan yg
entah mengapa sangat menyukai balet. Walaupun ia membenci balet sejak
kejadian itu, ia tidak melarang anaknya untuk belajar balet. Sebab
pikirnya, yang penting anaknya bahagia dengan apa yg dilakukannya.
Suatu hari anaknya mengajaknya untuk melihat pertunjukkan balet,
karena pertunjukan dipromotori oleh seorang pelatih balet profesional yg
sudah mendunia. Awalnya ia tidak mau menonton pertunjukan balet itu
tapi demi anaknya akhirnya ia menemani mereka. Sewaktu ia melihat
pamflet pertunjukan balet tersebut, betapa kagetnya dia karena ketika ia
melihat nama promotornya, ia melihat nama sesorang yg telah membuatnya
membuang semua mimpinya beberapa tahun silam. Pria itu kini datang lagi
ke kota itu, dan ketika pertunjukan selesai anak-anaknya memintanya
untuk memfoto mereka bersama pria itu. Betapa marahnya wanita itu
sehingga ia ingin melempar kamera ditangannya ke wajah pelatih balet yg
sangat terkenal itu.
Ketika anaknya selesai berfoto, ia meminta anak-anaknya untuk keluar
sebentar karena ia ingin berbicara empat mata dengan pelatih tersebut. “Pak,apakah anda mengenal saya?”, tanya wanita itu. “Tidak, aku tidak mengenalmu. siapa kamu?”, jawab si pelatih balet. Dengan sedih bercampur marah,wanita itu bercerita tentang kejadian bertahun-tahun silam.
“Pak, 20 tahun yg lalu anda melakukan pertunjukan di tempat ini. dan ketika pertunjukan selesai saya memberanikan diri saya untuk menemui anda. Dan anda berkata akan memberikan waktu 10 menit kepada saya untuk menunjukkan kemampuan saya. Di menit pertama anda hanya terdiam melihat saya, dan saya ingin membuat anda terkesima dengan kemampuan saya. di menit kedua anda mulai tersenyum, menit ketiga anda mulai memperhatikan saya dan membuat saya semakin bersemangat dalam menari. tapi di menit keenam, anda tiba-tiba keluar dari tempat pertunjukan dan tidak kembali lagi. dan semenjak itu saya memutuskan untuk berhenti menari balet.” kata wanita itu dengan tersedu-sedu.
“Pak, 20 tahun yg lalu anda melakukan pertunjukan di tempat ini. dan ketika pertunjukan selesai saya memberanikan diri saya untuk menemui anda. Dan anda berkata akan memberikan waktu 10 menit kepada saya untuk menunjukkan kemampuan saya. Di menit pertama anda hanya terdiam melihat saya, dan saya ingin membuat anda terkesima dengan kemampuan saya. di menit kedua anda mulai tersenyum, menit ketiga anda mulai memperhatikan saya dan membuat saya semakin bersemangat dalam menari. tapi di menit keenam, anda tiba-tiba keluar dari tempat pertunjukan dan tidak kembali lagi. dan semenjak itu saya memutuskan untuk berhenti menari balet.” kata wanita itu dengan tersedu-sedu.
Ketika mendengar cerita wanita itu, terkejutlah dia dan berkata,
“Ya,saya ingat kamu. Apakah kamu tahu, ketika kamu meminta waktu saya
untuk melihat kamu menari balet awalnya saya merasa enggan, tapi melihat
kesungguhan kamu, saya bersedia memberikan waktu saya. Di menit pertama
saya berpikir kamu hanya penari balet biasa, tapi di menit kedua saya
tahu kamu memiliki potensi yang luar biasa. Di menit ketiga saya sadar
bahwa ada seorang Gadis kecil yang benar-benar berbakat di kota ini, dan
di menit-menit berikutnya saya benar-benar menikmati pertunjukan luar
biasa dari seorang ballerina dan saya berpikir untuk mengorbitkannya
sebagai ballerina profesional. Saya ingin memberikan kamu beasiswa untuk
belajar balet di amerika dan menjadi ballerina profesional, tapi saya
sadar bahwa formulir itu ada di mobil saya, karena itulah saya keluar
dari tempat pertunjukan itu. saya ingin mengambil formulir itu di mobil
saya, tapi karena banyaknya kertas yang bertumpuk-tumpuk membuat saya
harus mencari-cari formulir itu untuk diberikan pada seorang gadis kecil
yang amat sangat berbakat yang sedang menari di panggung pertunjukan di
dalam. Sekitar 3 menit saya habiskan untuk mencari formulir itu, dan
ketika saya kembali saya sudah tidak melihat gadis kecil yang menari
dengan indah itu. Bertahun-tahun saya mencari gadis yang sangat berbakat
itu tapi tak ada seorang pun yang tahu. Sayang sekali saya belum bertanya
siapa namanya dan ketika saya melihat sanggar-sanggar balet di kota ini
saya tidak menemukan gadis itu dan saya menyerah.”
Mendengar kata-kata pelatih balet itu, si wanita hanya terdiam dan
menangis dengan amat sangat. Karena ia tahu, seandainya saja ia terus
menari tanpa peduli bahwa pelatih itu pergi meninggalkan dia, karena ia
berkata bahwa ia akan memberikan waktu 10 menit kepadanya, bukan 6
menit, ia pasti kembali lagi dan saat ini ia pasti sudah menjadi
Ballerina yg terkenal. Dan yang tersisa hanyalah sebuah penyesalan.
Sobat,dalam hidup ini kita pasti juga sering
mengalami apa yang dialami wanita tersebut. Mungkin kita sudah
melangkah,di langkah pertama kita gagal,di langkah kedua kita juga
gagal. Tapi masih ada langkah ketiga dan seterusnya, jika di langkah
kelima kita masih gagal kita harus terus berjuang dengan pantang
menyerah. Karena mungkin di langkah keenam kita berhasil. Mungkin kita
sudah mencoba 10 kali tapi masih gagal, tenang saja, karena kita masih
bisa mencoba untuk ke 11 kalinya.
Kolonel Sanders adalah salah satu contoh dari orang yg pantang
menyerah. Meski pun resep ayam kentucky-nya ditolak oleh 1000 restoran,
tapi ia tidak menyerah dan ketika ia mencoba untuk ke-1001 kalinya, ia
berhasil. Seandainya ia menyerah mungkin kita tidak akan melihat dan
menikmati lezatnya ayam kentucky di restoran KFC yg sangat terkenal itu,
bukan hanya di amerika tapi di seluruh dunia.
Jika kita sudah menyerah mungkin kita akan menyesal di kemudian hari
karena kita mungkin tinggal selangkah lagi menuju kesuksesan &
kebahagiaan. So,jangan pernah menyerah dan jangan pernah berhenti untuk
mencoba. Lakukan yg terbaik dan saat itulah kita akan mendapatkan yg
terbaik walaupun butuh waktu dan kesabaran untuk meraihnya.
INGAT!
“Keajaiban hanya terjadi pada orang yang pantang menyerah”
“Keajaiban hanya terjadi pada orang yang pantang menyerah”
sumber :
http://elmoefendo.wordpress.com/2011/07/
0 comments:
Posting Komentar