Tanda Pertama sebuah Harta Karun
Pada kedalaman 98 meter bor mendapati suatu lapisan cemara. Selanjutnya bor terus menembus lapisan lebih dalam. Tim penggali dari The Truro Company kemudian menemukan 4 inci lapisan kayu pohon ek. Selanjutnya mereka menemukan lapisan metal setebal 22 inci, selanjutnya 4 inci lapisan kayu pohon ek lagi dan lapisan cemara lainnya. Kesimpulannya, mereka mungkin telah membor suatu kotak atau peti harta karun yang terbuat dari kayu pohon ek. Ketika mereka mengangkat bor mereka, tim penggali mendapati serpihan kayu ek dan helaian yang terlihat seperti kulit kelapa. Salah satu bagian bor juga mendapati beberapa untaian rantai yang terbuat dari emas. Ketika pengeboran berlanjut, tiba-tiba salah seorang kru mendapati bahwa air dalam lubang itu ternyata adalah air asin dan sedang naik ke atas mengikuti air pasang. Hal ini mengindikasikan jika desainer dari lubang ini telah berhasil membuat lubang perangkap cerdas yang dirancang untuk membanjiri lubang jika seseorang mulai mendapati harta karun.
Pada kedalaman 98 meter bor mendapati suatu lapisan cemara. Selanjutnya bor terus menembus lapisan lebih dalam. Tim penggali dari The Truro Company kemudian menemukan 4 inci lapisan kayu pohon ek. Selanjutnya mereka menemukan lapisan metal setebal 22 inci, selanjutnya 4 inci lapisan kayu pohon ek lagi dan lapisan cemara lainnya. Kesimpulannya, mereka mungkin telah membor suatu kotak atau peti harta karun yang terbuat dari kayu pohon ek. Ketika mereka mengangkat bor mereka, tim penggali mendapati serpihan kayu ek dan helaian yang terlihat seperti kulit kelapa. Salah satu bagian bor juga mendapati beberapa untaian rantai yang terbuat dari emas. Ketika pengeboran berlanjut, tiba-tiba salah seorang kru mendapati bahwa air dalam lubang itu ternyata adalah air asin dan sedang naik ke atas mengikuti air pasang. Hal ini mengindikasikan jika desainer dari lubang ini telah berhasil membuat lubang perangkap cerdas yang dirancang untuk membanjiri lubang jika seseorang mulai mendapati harta karun.
Tim penggali kembali pada tahun 1850 dengan rencana
untuk menggali lubang paralel dan berusaha untuk mencapai lubang harta karun
tersebut lewat lubang paralel yang akan dibuat. Namun nihil. Seperti
sebelumnya, ketika lubang mulai menyentuh kedalaman 90 meter, air langsung
membanjiri seisi lubang paralel. Tim penggali kemudian memompa keluar air yang
menggenangi lubang paralel tersebut. Dalam proses memompa air tersebut keluar
yang terkesan tidak mungkin, seorang anggota tim penggali mendapati jika pada
saat air surut, ada sumber air lain yang masuk, dan air asin itu menandakan
jika air tersebut berasal dari pantai. Tim pun memeriksa pantai tersebut yang
menjadi salah satu penghalang penggalian mereka, dan apa yang mereka dapati
tentang pantai tersebut selanjutnya sungguh diluar akal sehat. Pantai tersebut
adalah pantai buatan.
Berdasarkan pengamatan dari tim penggali, pantai
buatan tersebut telah dirancang sedemikian rupa agar terhubung dengan lubang
galian yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai tersebut. Saluran air adri
pantai buatan tersebut menurut perkiraan terhubung dengan lubang galian harta
karun pada kedalaman 110 meter. Untuk lebih jelasnya perhatikan Smith’s Cove
Flood Tunnel.
Solusi berikutnya tim penggali dari Truro Company
ingin menghalang aliran air dari pantai yang ada pada saluran air tersebut.
Mereka membangun bendungan yang nantinya akan mengalihkan aliran air dari Smith’s
Cove Flood Tunnel, sehingga nantinya tidak akan ada air yang akan
menggenangi lubang galian ketika air dipompa keluar. Sayangnya sebuah badai
menghancurkan bendungan yang dibangun sebelum bendungan itu selesai dibuat. Truro
Company akhirnya menyerah pada tahun Hal menarik yang perlu dicatat dari
pembangunan bendungan oleh tim galian dari Truro Company adalah, tim
menemukan sisa-sisa bendungan yang lebih tua ketika mereka membangun bendungan mereka.
Pencarian harta karun pulau Oak selanjutnya kembali
dilakukan pada tahun 1861 oleh Oak Island Association. Hal pertama yang
dilakukan tim penggali dari OIA adalah membersihkan lubang harta karun hingga
kedalaman 88 meter. Mereka kemudian menggali lubang baru ke arah timur. Lubang
yang digali ke arah timur ini bermaksud untuk mencoba menemukan saluran lubang
harta karun yang terhubung ke laut. Setelah mencapai kedalaman 120 meter, tim
penggali akhirnya membatalkan rencana mereka karena tidak menemukan satu
saluran pun yang terhubung ke lubang harta karun. Lubang baru tersebut akhirnya
menjadi terlantar. Lubang kedua yang digali untuk mencari harta karun tersebut
selanjutnya digali untuk mencari saluran harta karun ini ke arah barat. Ketika
lubang kedua ini mencapai kedalaman 118 meter, tiba-tiba air mulai membanjiri
lubang galian tersebut, sama seperti yang terjadi pada lubang galian utama
harta karun pulau Oak. Saat air mulai membanjiri lubang tersebut itulah
tiba-tiba lubang galian itu ambruk kebawah lebih dalam dari 15 meter, tidak ada
yang tahu pasti seberapa dalam harta karun yang di dalamnya ambruk ke bawah.
Pada penggalian dari OIA inilah pertama kali memakan korban jiwa. Namun korban
yan jatuh bukan karena tertimbun di lubang galian, melainkan karena pompa uap
yang digunakan tiba-tiba meledak dan mencederai tim yang ada di sekitar hingga
memakan korban. Penggalian ini juga akhirnya tidak berhasil memecahkan
teka-teki saluran lubang harta karun pulau Oak. Proyek oleh OIA ini akhirnya
dihentikan pada tahun 1864 karena kehabisan dana.
Pencarian selanjutnya terus berlanjut pada tahun 1866,
1893, 1909, 1931 dan 1936. Pencarian yang mulai menggunakan metode-metode
modern ini selanjutnya belum juga berhasil memecahkan misteri dari saluran
lubang harta karun pulau Oak. Metode-metode modern yang digunakan antara lain
adalah dengan meledakkan saluran pembanjir, membuat bendungan yang akan menjaga
agar air tidak akan memenuhi lubang galian, dan menggali menggunakan derek
penggalian (tidak secara manual lagi). Satu-satunya dari cara-cara modern yang
membuahkan hasil yaitu keberhasilan menutup aliran air dari Smith’s Cove
Tunnel, namun keberhasilan ini hanya membuat aliran air buatan manusia lainnya
lebih banyak mengalir dari arah selatan.
Pada tahun 1936, Gillbert Hadden yang bekerja
sama dengan Fred Blair memulai investigasi baru terhadap pulau Oak. Kali
ini fokus mereka tidak hanya pada lubang galian utama, tetapi kepada seisi
pulau. Mereka mulai mencari hal-hal yang mungkin akan terkait dengan harta
karun tersebut. Investigasi ini akhirnya menemukan 2 hal penting. Yang pertama
adalah penemuan batuan berukir pada kedalaman 90 meter dari di lubang galian
harta karun, sedangkan penemuan kedua adalah sepotong kayu yang diduga
merupakan bagian dari suatu konstruksi besar karena mempunyai bentuk yang dapat
dihubungkan dengan bagian lainnya dengan menggunakan sebuah pin (mungkin
semacam baut).
Hingga saat ini pengeboran masih berlanjut. Pengeboran
saat ini dikomando oleh Blankenship dan Briton. Penemuan besar
yang terjadi dari Briton dan Blankenship, yaitu apa yang dikenal dengan nama Borehole
10-X. Tabung baja sepanjang 237 meter, dan tenggelam pada kedalaman 180
meter meter di tepi timur laut.
Borehole 10-X
Teori
Dibawah ini adalah beberapa teori yang beredar di masyarakat mengenai siapa sebenarnya pemilik dari harta karun tersebut.
Captain William Kidd – Sebagai seorang pelaut terkenal, rumor tentang harta karunnya tidak lepas dari pembicaraan masyarakat pulau Oak. Beberapa legenda mengenai harta karunnya juga merujuk kepada pulau Oak.
The French – teori ini mengatakan jika pemilik dari harta karun tersebut adalah Prancis yang mengubur uang mereka sebagai antisipasi dari kekalahan perang yang banyak terjadi ketika melawan Inggris pada masa kolonisasi Amerika.
The Vikings – Beberapa catatan masyarakat juga mengatakan jika bangsa Viking telah beberapa kali mengunjungi Amerika. Meskipun tidak ada yang berani menegaskan jika harta karun tersebut adalah milik bangsa Viking, namun rumor tentang mereka juga tidak lepas dari bahan pembicaraan masyarakat.
Bands of pirates – Pulau Oak juga terkenal telah banyak menjadi tempat persinggahan bajak laut. Fakta ini memunculkan teori kepercayaan baru jika harta karun telah dikubur di suatu tempat di pulau Oak.
Inca or Maya treasure – selama masa penjajahan Amerika oleh Eropa pada abad ke-18 dan 19, banyak dari kekayaan peradaban Inca dan Maya yang lenyap. Teori kemudian menyebutkan jika mungkin saja beberapa yang masih simpati dengan Amerika telah mengubur harta kekayaan dari peradaban Inca dan Maya di suatu tempat seperti pulau Oak.
Dibawah ini adalah beberapa teori yang beredar di masyarakat mengenai siapa sebenarnya pemilik dari harta karun tersebut.
Captain William Kidd – Sebagai seorang pelaut terkenal, rumor tentang harta karunnya tidak lepas dari pembicaraan masyarakat pulau Oak. Beberapa legenda mengenai harta karunnya juga merujuk kepada pulau Oak.
The French – teori ini mengatakan jika pemilik dari harta karun tersebut adalah Prancis yang mengubur uang mereka sebagai antisipasi dari kekalahan perang yang banyak terjadi ketika melawan Inggris pada masa kolonisasi Amerika.
The Vikings – Beberapa catatan masyarakat juga mengatakan jika bangsa Viking telah beberapa kali mengunjungi Amerika. Meskipun tidak ada yang berani menegaskan jika harta karun tersebut adalah milik bangsa Viking, namun rumor tentang mereka juga tidak lepas dari bahan pembicaraan masyarakat.
Bands of pirates – Pulau Oak juga terkenal telah banyak menjadi tempat persinggahan bajak laut. Fakta ini memunculkan teori kepercayaan baru jika harta karun telah dikubur di suatu tempat di pulau Oak.
Inca or Maya treasure – selama masa penjajahan Amerika oleh Eropa pada abad ke-18 dan 19, banyak dari kekayaan peradaban Inca dan Maya yang lenyap. Teori kemudian menyebutkan jika mungkin saja beberapa yang masih simpati dengan Amerika telah mengubur harta kekayaan dari peradaban Inca dan Maya di suatu tempat seperti pulau Oak.
Teka-teki Tulisan Pada Batu Ukir
Sebagaimana telah saya sebutkan di atas jika pada kedalamana 90 meter, telah ditemukan sebuah batu yang mengandung tulisan aneh. Batu yang ditemukan pada kedalaman 90 meter tersebut mempunyai tulisan sebagai berikut:
Sebagaimana telah saya sebutkan di atas jika pada kedalamana 90 meter, telah ditemukan sebuah batu yang mengandung tulisan aneh. Batu yang ditemukan pada kedalaman 90 meter tersebut mempunyai tulisan sebagai berikut:
Tulisan Pada Batu yang Ditemukan Pada Kedalaman 90
meter
Batu tersebut telah menghilang sampai sekarang.
Meskipun memiliki makna tersendiri bagi para pemburu harta karun di pulau Oak,
namun beberapa kalangan meragukan keaslian batu tersebut. Mereka yang
berpandangan ragu akan batu tersebut mengatakan jika batu tersebut mungkin saja
telah dibuat dan ditinggalkan oleh para penggali terdahulu agar membuat para
penggali selanjutnya hanya lebih bingung.
Meskipun demikian, seorang profesor bahasa dari Universitas Halifax pada tahun 1866, pernah mencoba menerjemahkan skrip tersebut.
Meskipun demikian, seorang profesor bahasa dari Universitas Halifax pada tahun 1866, pernah mencoba menerjemahkan skrip tersebut.
Dengan demikian, hasil alih bahasanya menjadi seperti
ini
Untuk Kembali membaca Klik Link Dibawah
Harta Karun Di Pulau Oak (Money Pit) bagian 1
Harta Karun Di Pulau Oak (Money Pit) bagian 2
Terimakasih telah membaca. semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amin,..... ^.^
Untuk Kembali membaca Klik Link Dibawah
Harta Karun Di Pulau Oak (Money Pit) bagian 1
Harta Karun Di Pulau Oak (Money Pit) bagian 2
Terimakasih telah membaca. semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amin,..... ^.^
0 comments:
Posting Komentar